Batas Ruang


Oleh: Lydia Wahyuni
Mataku terpancang menyorot layar
Seluruh insan menjelma maya
Temu tak kunjung reda
Semarak padam tak berentitas
Aku marah pada jam dinding kamar
Sambil bertanya dengan lirih, kapankah ini berakhir secepatnya?
Lantas, realitas sok bertanggang gagah
Sambil berbisik pun berkata ; amarah membawa kesia-siaan
Lambat laun, aku pun memafhumi
Bahwa jabat tangan tak harus di tempat
Mengenal medan juang tak harus mutlak
Sebab dunia masih di ambang sekarat