Rektor Lantik EM dan DPM UB Periode 2020
MALANG-KAV.10 Rektor UB Nuhfil Hanani melantik Presiden dan Wakil Presiden EM UB periode 2020 Muhammad Farhan Azis (FEB) dan Irma Istiqamah Muhiddin (FKG) di Gedung Kebudayaan Mahasiswa, Jumat (17/1). Selain itu, rektor juga melantik Ketua DPM UB periode 2020 Imaduddin Al Azzam (FIA) beserta 12 Anggota DPM UB terpilih lainnya.
Pengesahan ini tertuang dalam Surat Keputusan Rektor Nomor 202 Tahun 2020 tentang Pengesahan Presiden dan Wakil Presiden EM UB 2020 dan Surat Keputusan Rektor Nomor 203 Tahun 2020 tentang Pengesahan Ketua dan Anggota DPM UB 2020.
Di dalam sambutannya, Nuhfil menyampaikan terima kasih kepada pengurus EM UB 2019 sekaligus pesan dan harapan untuk pengurus EM UB 2020. Di antaranya adalah harapan dapat diselenggarakannya kegiatan internasional di UB.
“Paradigma di tahun depan akan sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun depan, prestasi bukan hanya prestasi dalam negerti tapi juga luar negeri. Saya harap tidak hanya berpartisipasi dalam kegiatan internasional, tetapi juga menyelenggarakan kegiatan-kegiatan internasional di Brawijaya,” ujar Nuhfil dalam sambutannya.
Menanggapi hal ini, Farhan mengaku bahwa EM siap melaksanakan kegiatan-kegiatan internasional. Namun, ia juga tidak menepis fakta bahwa kendala yang akan dihadapi adalah dana, sebab cakupan luar negeri akan lebih berat.
“Jikalau rektorat benar-benar ingin (penyelenggaraan acara internasional, red), kami siap mengadakannya. Dengan catatan, didukung oleh rektorat. Misalkan acara internasional Brawijaya Youth Economic Forum di FEB, waktu itu kemahasiswaan menganggarkan anggara khusus dan memfasilitasi pengadaan usaha yang tidak bisa mahasiswa handle, tetapi teknis acaranya tetap dari mahasiswa. Saya maunya seperti itu,” ungkap Farhan.
Persiapan Awal
Pasca dilantik, Farhan masih berfokus pada penyusunan program kerja setiap kementerian. Program kerja ini baru mulai terlaksana secara efektif pada bulan Februari.
Sementara itu, Ketua DPM UB 2020 Imaduddin Al Azzam menyatakan akan segera menyusun Program Legislasi Universitas (Prolegtas) bersama anggota DPM lainnya pasca pelantikan.
“Target angka (jumlah produk hukum, red)sih belum ada. Tapi ya kami saat ini masih mau melakukan riset tentang apa dan mengapa kita perlu bentuk produk hukum yang baru,” kata Imad.
Imad juga berencana mengefektifkan fungsi pengawasan terhadap kinerja EM UB. Caranya dengan membagi anggota DPM untuk fokus mengawasi setiap kementerian.
“Untuk fungsi pengawasan, kita punya UU Pengawasan dan itu sudah disahkan. Silakan dicek kembali dan disesuaikan dengan kondisi saat ini,” ujarnya
Ia menambahkan, “Rencananya supaya lebih efektif (pengawasannya, red), EM ini kan terbagi menjadi kementerian-kementerian, nanti dibagi-bagi pengawasannya ke anggota DPM”.
Sebelumnya pada Pemilihan Mahasiswa Raya (Pemira) November lalu, pasangan calon Muhammad Farhan Azis dan Irma Istiqamah Muhiddin mendapat suara tertinggi dengan 9.886 suara atau sekitar 52,3% dari total suara yang masuk. Sementara itu, Imaduddin Al Azzam meraih suara tertinggi keempat dengan 1.516 suara atau sekitar 8,02%.
Penulis: Priska Salsabiila
Editor: Abdi Rafi Akmal