Pencuri Sembunyikan Barang di Loker Raden Patah
MALANG-KAV.10 Pola aksi pencurian yang dilancarkan oleh para pelaku pencurian di lingkungan Universitas Brawijaya (UB) semakin canggih. Hal ini diungkapkan pihak Markas Komando (Mako) Satpam UB. Mako menemukan bahwa pencuri mengamankan semua hasil curiannya selama ini di loker masjid Raden Patah UB.
“Ada laporan dari mahasiswa FISIP yang menjadi korban kehilangan helm. Kami olah TKP disana, kita telusuri kita kembangkan. Ternyata untuk pelaku pencurian helm ini alumni UB sendiri lulusan 2013. Dan selama ini hasil curiannya itu ternyata disimpan di loker Masjid Raden Patah. Dia memegang kunci 5 loker. Setelah di geledah ada iPad dan ada barang curian dari mahasiswa lainnya,” tutur Kepala Mako UB Syambodo Rachman ketika ditemui di ruangannya (25/11).
Korban pencurian yang juga mahasiswa FISIP UB angkatan 2015, Cherokee Praja berkisah selain sempat kehilangan helm beberapa waktu lalu (19/11), ia juga pernah kehilangan laptop di FISIP. Meski pelakunya tertangkap CCTV saat beraksi, awalnya Cherokee tidak sepenuhnya percaya bahwa yang bersangkutan adalah pelaku pencurian karena ketika beraksi pelaku lihai menutupi dengan jaket miliknya.
“Yang laptop itu saya ngelihat dari CCTV-nya. Awalnya sempat nggak ngeh karena dia (pelaku) memakai jaket. Cuman jaketnya kok ada bentuknya, nampak padet gitu,” bebernya.
Syambodo menjelaskan secara umum pola kejahatan pencurian di UB tidak hanya dilakukan seorang diri, tetapi seringkali melibatkan oknum lain yang turut membantu mengawasi proses eksekusi pencurian.
“Kalo dari CCTV kita pelajari mereka (pencuri, red) ada temannya. Mereka di-drop dari mobil. Nah, di dalam mobil itu ada kepala eksekutornya, mereka juga punya target motor mana yang akan di ambil. Jadi ada yang menggambar (lingkungan target) lalu mereka menurunkan eksekutor sambil terus berkomunikasi dan membantu mengawasi lingkungan untuk memastikan situasi aman,” terangnya.
Syambodo juga menambahkan bahwa pelaku juga pernah menggunakan modus penggantian plat nomor kendaraan agar kendaraan bisa lolos keluar saat pengecekan STNK di gerbang kampus UB.
“Nah, mereka juga mengganti plat nomor. Kita pernah menemukan plat nomor yang kendaraanya hilang di belakang gedung Fakultas Pertanian (FP). Setelah di cek STNK di gerbang aman karena plat nomornya sesuai dengan kendaraan,” tambahnya.
Lebih lanjut, pihak Mako menilai keamanan dan kenyamanan di UB tidak akan sepenuhnya maksimal tanpa partisipasi dan dukungan dari mahasiswa maupun birokrasi itu sendiri.
“Yang pertama, partisipasi khususnya dari mahasiswa untuk membantu menjaga keamanan dan berkoordinasi dengan Mako apabila melakukan kegiatan. Kedua, kita meminta fasilitas penunjang keamanan dari birokasi seperti CCTV. Ketiga, kita juga meminta personil keamanan ini ditambah,” tutup Syambodo. (njp/top/nur)