Rektor Bisri Tanggapi Santai Rencana Aksi 2 Mei

Salah satu spanduk yang dibentangkan massa aksi Rabu sore kemarin (25/4). Foto: Nuris

MALANG-KAV.10 Aksi mahasiswa memperingati Hari Pendidikan Nasional yang rencananya digelar Rabu esok (2/5) tinggal tersisa hitungan jam. Senin kemarin (30/4) EM UB mengadakan konferensi pers yang bertempat di Lobi LKM. Wakil Menteri Kebijakan Kampus Auzan El-Ghiffari Su’ud mengungkap enam tuntutan yang diangkat pada aksi kali ini. Diantaranya mengenai Vokasi, PTN-BH, fasilitas inklusif untuk kaum difabel, UB Kediri, keamanan dan kenyamanan kampus serta student loan.
Persoalan Vokasi, PTN-BH dan UB Kediri dianggap masih relevan hingga hari ini meski mengulang tuntutan yang diajukan pada momentum aksi tahun sebelumnya. Menurut Auzan perjuangan untuk menuntut transparansi informasi kajian tim khusus PTN-BH UB harus dilanjutkan karena UB terkesan sangat berambisi mendapatkan status PTN-BH padahal kesiapan UB dinilai kurang. Ia pun mengklaim mahasiswa UB sebagai yang paling gigih menolak PTN-BH dibanding perguruan tinggi lain.
“Sekjen Kemenristekdikti waktu kita audiensi ke sana tahun lalu berkata ‘Kampus kalian itu memang kampus yang paling berjuang untuk mempertahankan agar UB tetap menjadi PTN-BLU, hanya UB yang terus-terusan membawa isu ini, terus-terusan mengerjakan isu ini agar kita mempertahankan PTN-BLU UB’,” cerita Auzan.
Isu Vokasi kali ini menyasar pemberian legitimasi kepada mahasiswa untuk mengawal dan menyelesaikan permasalahan Vokasi. Akreditasi Vokasi tak kunjung diperbarui meski telah kadaluwarsa tiga bulan lebih, sehingga berdampak pada mahasiswa yang ingin melakukan ekstensi.
Terkait UB Kediri, status yang disandang belum juga jelas antara Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) atau Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU). “Kemudian juga pembangunan, yang teman-teman tahu juga. Pembangunan di UB III Kampus Kediri mandeg,” ujar mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2015 tersebut.
Rektor UB M. Bisri ketika ditemui di ruangannya Rabu minggu lalu (25/4) menanggapi santai adanya rencana aksi ini. “Ya nggak apa wong HAM, pokoknya tertib, memberi masukan,” tuturnya.
Ketika disinggung soal isu PTN-BH yang diangkat kembali dalam aksi kali ini, Bisri menyerahkan penilaian akhir pada kajian tim khusus PTN-BH yang masih digarap. Ia juga membantah isu bahwa PTN-BH UB akan diteken akhir tahun ini atau awal tahun depan. “Belum, Dikti belum ada sinyal lampu hijau kok, tunggu dari Dikti, kalau nggak ada lampu hijau ya kajian terus, sampai kapan nggak tahu kita,” komentarnya. (nur/sad)