Pemain Lama: Nuhfil Hanani Duduki Kursi Rektor

Rektor terpilih UB periode 2018-2022, Nuhfil Hanani dikerubuti wartawan usai rapat pleno tertutup Senat UB berlangsung di Gedung Widyaloka kemarin (23/5). Foto: Nuris

MALANG-KAV.10 Melalui rapat pleno tertutup Senat Universitas Brawijaya (UB) yang berlangsung di Gedung Widyaloka kemarin (23/5), Nuhfil Hanani keluar sebagai rektor terpilih UB periode 2018-2022. Nuhfil yang mendapatkan 159 suara dari total 257 suara masuk berhasil mengungguli kedua calon lain, M. Bisri (93 suara) dan Osfar Sjofjan (4 suara). Rangkaian final pemilihan rektor (pilrek) kali ini melibatkan 167 anggota Senat UB ditambah hak pilih menteri sebanyak 90 suara.
Ini bukan pertama kalinya Nuhfil bersaing dengan Bisri dalam rangkaian pilrek. Pada pilrek periode 2014-2018 lalu, Nuhfil juga sempat mencalonkan diri menjadi rektor UB, bersaing dengan Bisri dan Ifar Subagiyo. Kala itu Nuhfil harus puas dengan perolehan sebanyak 85 suara, sedangkan Bisri menang dengan perolehan 139 suara.
Nuhfil yang saat ini juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Pertanian periode 2015-2019 berjanji terus mempertahankan visi UB sebagai World Class Entrepreneur University. Nuhfil menganggap era saat ini adalah era daya saing Asia. Nuhfil juga merencanakan pengembangan infrastruktur disabilitas berstandar nasional dan internasional.
“Harus dong, itu harus kita pertahankan (prestasi UB, red). Kalau perlu ya internasional juga kita genjot, sekarang kan di nasional kita juara terus. Eranya kebetulan ini era daya saing Asia dan itu harus digenjot. Jadi tetap World Class Entrepreneur University tetap jalan terus, ” ungkapnya.
Nuhfil menganggap kemenangannya dalam pilrek kali ini bukan sebagai hal yang spesial. “Saya kalah alhamdulillah, menang alhamdulillah, enggak ada sesuatu yang spesial. Ini kan enggak kayak pemilihan bupati gubernur, ini kan jatah bergantian jadi rektor,” ujarnya.
Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Intan Ahmad yang mewakili Menristekdikti menyatakan selamat atas tuntasnya rangkaian pilrek UB.
“Harapan kedepannya publikasi riset bisa lebih banyak lagi dan saya yakin dengan kinerja selama ini sudah ditunjukkan oleh Universitas Brawijaya. Mudah-mudahan setelah ada penetapan dari pak menteri (pelantikan rektor, red) bisa meningkat secara signifikan kualitas UB ini,” tandasnya.
Ketua Senat UB Arifin turut berharap rektor baru tetap menjalankan tanggungan-tanggungan periode lalu menyangkut kebutuhan dan stabilitas Universitas, termasuk enam tuntutan dalam perjanjian dengan mahasiswa pada 2 Mei lalu.
“Itu kan yang permintaannya mahasiswa, ya saya kira semua itu harus diselesaikan. Pertama itu masalah lahan di Kediri, yang kedua ada PTN-BH. Kalau itu memang kebutuhan mahasiswa banyak ya harus jadi prioritas. Jadi kita berharap tidak ada perubahan yang drastis dari apa yang ada,” tuturnya. (odp/nur)