Asimetris: Realitas Petani Kelapa Sawit yang Divisualkan

0

Wisma Kalimetro dibanjiri mahasiswa dan kalangan umum yang tertarik menonton film karya Watchdoc berjudul Asimetris (13/3)

Wisma Kalimetro dibanjiri mahasiswa dan kalangan umum yang tertarik menonton film karya Watchdoc berjudul Asimetris (13/3). Foto: Fira

MALANG-KAV.10 Watchdoc bekerjasama dengan Komunitas Kalimetro mengadakan kegiatan nonton bareng film Asimetris dan diskusi di Wisma Kalimetro pada Selasa (13/3). Asimetris merupakan sebuah film dokumenter yang menggambarkan kehidupan masyarakat khususnya petani kelapa sawit di Kalimantan dan Sumatera yang justru menjadi korban ekspansi perusahaan-perusahaan besar.

Pendiri PROFAUNA Indonesia Rosek Nursahid menyampaikan pesan agar melalui film ini masyarakat dapat menyadari peran individu dalam menjaga lingkungan.

“Di Asimetris ini saya pikir ada fakta lain yang harus kita lihat, ada fakta kerusakan lingkungan, kerusakan secara sosial, kerusakan yg merugikan secara ekonomi. Nah langkah kecilnya dari diri sendiri, salah satunya tidak menggunakan minyak kelapa sawit dan meminimalisir penggunaan kertas. Think globally act locally,” ucap Rosek.

Pegiat Komunitas Kalimetro Yogi Fahri Prayoga menjelaskan pemutaran film serta diskusi kali ini bertujuan untuk menampung keresahan-keresahan akan maraknya isu konflik tanah dan membuka pandangan pengunjung seputar isu tersebut.

“Kita melihat ada keresahan, bahwa kondisi hari ini isu-isu konflik tanah itu makin banyak, dilihat juga bahwa peletupnya salah satunya ambisi Jokowi terhadap proyek infrastruktur,” ujar Yogi.

Salah satu pengunjung pemutaran film, Nur Rahmad menilai bahwa film Asimetris menggugah kesadaran akan dampak yang diberikan oleh perusahaan kelapa sawit. “Isi dari film itu sangat menyentuh dan seperti diingatkan kembali bahwa sawit itu memang merusak” tutur mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Tribhuwana Tungga Dewi asal Kalimantan Barat ini.

Pemutaran film yang berdurasi 68 menit ini dilanjutkan dengan diskusi yang dimoderatori oleh Yogi Fahri Prayoga dengan pemateri dari PROFAUNA Indonesia Rosek Nursahid dan Dosen Sosiologi UB Anton Novenanto. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa dan kalangan umum yang kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab. (fir/sad)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.