Gandeng BNI, UB Resmikan CL
MALANG-KAV.10 Kafetaria CL yang beberapa bulan terakhir dibangun ulang dan dirombak total akhirnya selesai. Digelar di depan kafetaria CL Kamis kemarin (7/9), UB dan BNI menandatangani MoU yang menandai kerjasama antara keduanya. Nama CL yang awalnya kependekan dari Citra Land pun resmi diubah menjadi Creative Land.
Tak hanya wajah dan nama yang berubah, sistem yang baru juga ditawarkan kafetaria ini. Menurut CEO BNI Malang Yeni Kurnia, konsep cashless dan halalan thayiban akan mulai diterapkan. Konsep cashless atau model pembayaran digital ini selaras dengan program Gerakan Nasional Non Tunai yang diprakarsai Bank Indonesia.
“Posisinya kan mahasiswa sudah kebanyakan cashless jadi biar memudahkan untuk pembayaran di kantin ini. Pembayarannya tetap bisa tunai, kartu kredit, kartu debit, tidak ada bedanya,” terang Yeni.
Terkait siapa yang berhak berjualan di CL, menurut Rektor UB M. Bisri tidak ada diskriminasi. “Kriteria pemilihan pedagangnya fair, kita memprioritaskan pedagang CL kemarin. Sekitar ada 27 pedagang menetap disini,” jelasnya.
CL yang semula hanya cukup untuk 19 stan, di bangunan baru kini menurut Bisri bisa menampung hingga 27 stan. “Jadi BNI diberi ruang di kafetaria ini, karena sumber dana 60% dari BNI 40% dari UB sendiri. Kita harap kantin yang sekarang ini bersih, halal, thayib,” tambahnya.
Salah satu pedagang, Rohma, bercerita bahwa banyak hal yang berbeda dibandingkan sistem CL sebelumnya. “Pedagang CL lama sepertinya ada yang tidak aktif lagi berjualan disini. Pajak disini diambil melalui hasil potongan dari harga makanan yang telah tercantum, tidak seperti CL yang lama,” tuturnya.
Ia menjelaskan kini sistem pembayaran dilakukan secara terpusat di kasir yang tersedia di tiap lantai. Penjualan minuman pun dipusatkan pada penjual tertentu saja. “Untuk masalah minuman dan kopi di pusatkan di Kantin UB, untuk pedagang biasa ya cuma makanan,” jelasnya. (odp/nur)