Periksa Gigi Gratis, Sadarkan Masyarakat Jaga Gigi Sehat
MALANG-KAV.10 Sudah satu minggu Novrita merasakan sakit pada giginya yang berlubang. Wanita asal Singosari tersebut mengaku baru akhir-akhir ini giginya sakit. Ia ikut mengantre di Rumah Sakit Universitas Brawijaya untuk pemeriksaan gigi gratis, yang diselenggarakan PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) dengan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Brawijaya (26/11). Acara pemeriksaan gigi gratis ini disambut antusias warga hingga membuat antrian panjang, bahkan banyak pasien dari luar kota seperti Blitar, Tulungagung, Batu, Tumpang, dan Lawang. Pasien yang antre berjam-jam lebih memilih tidur sembari menunggu giliran diperiksa.
Novrita mengaku ini pertama kalinya ia datang ke dokter gigi untuk pemeriksaan. “Menurut saya, kesehatan gigi itu sangat penting, tetapi saya baru menyadarinya karena saya baru saja seminggu ini mengalami keluhan pada gigi,” ujar Novrita yang mengambil treatment pembersihan karang gigi dan penambalan gigi berlubang. ”Kebanyakan orang-orang, terutama orang dewasa seusia saya takut ke dokter gigi karena biaya yang mahal, bukan karena alat-alatnya. Dan terkadang masih ada anak-anak yang takut dengan dokter gigi,” tambah Novrita.
Melalui kegiatan gratis periksa gigi kali ini ingin menepis anggapan mahalnya periksa gigi. ”Target kami yang paling penting adalah membuka pengetahuan bagi masyarakat bahwa di Malang ada perawatan gigi gratis,” jelas Delvi Fitriani, salah satu dokter gigi di Rumah Sakit UB. Delvi juga mengingatkan pesan PDGI yang menganjurkan agar masyarakat minimal enam bulan sekali untuk pemeriksaan gigi secara rutin dengan dokter gigi. “Sebenarnya pendidikan untuk kesehatan gigi sudah dimulai sejak jaman dahulu. Tetapi, entah mengapa masyarakat menempatkan kesehatan gigi pada urutan nomor sekian dibanding kesehatan seluruh tubuh,” ungkapnya heran. Delvi menjelaskan bahwa kesehatan gigi penting karena berkaitan dengan makanan yang masuk ke mulut yang dapat mempengaruhi kesehatan seluruh tubuh.
Selama acara berlangsung, rata-rata pasien mengeluhkan adanya karang gigi. Penambalan gigi berlubang menjadi treatment yang diminati pasien saat datang periksa gigi gratis. “Kita memang tidak bisa bebas dari lubang gigi tetapi (harapannya -red) persentase keluhan gigi pada anak-anak, ibu hamil dan orang-orang usia produktif itu menurun,” kata Delvi yang juga menjadi koordinator perawatan untuk kegiatan periksa gigi gratis saat ditemui di Rumah Sakit Universitas Brawijaya, hari terakhir kegiatan (28/11).
Selama tiga hari acara periksa gigi gratis, Delvi menyatakan dokter di RS UB telah melayani hingga 1000 pasien. “Awalnya kami mengira itu jumlah yang sangat banyak, tetapi memang animo masyarakat sangat besar,” ujarnya antusias. Delvi menjelaskan kegiatan ini menjadi cara untuk memberikan pengalaman bagi calon dokter gigi co-asisten mahasiswa FKG menghadapi pasien.
Acara periksa gigi gratis di RS UB ini merupakan rangkaian kegiatan dari PDGI yang diawali di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara pada awal November lalu. Acara penutupan diakhiri dengan pemeriksaan gigi gratis di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya. (jef/nzf/ain)