PK2MABA FPIK dan Pembenahan dalam Kegiatan Ospek

0

kegiatan ospek masih menjadi pro-kontra (www.google.co.id)

kegiatan ospek masih menjadi pro-kontra (www.google.co.id)
kegiatan ospek masih menjadi pro-kontra (www.google.co.id)

MALANG-KAV.10 Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK2MABA) di Universitas Brawijaya (UB) telah berlalu. Namun, pro-kontra kegiatan ini masih terbersit dalam pola pikir sebagian mahasiswa UB. Kania Nurizki Widya, salah satu mahasiswa baru Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) mengatakan bahwa ia merasa kegiatan tersebut memiliki manfaat tapi juga tetap memiliki kekurangan.

“Hal positifnya jadi bisa tahu dan mengerti sedikit tentang kehidupan kampus, bisa kenal dengan banyak maba lain, bisa saling berbagi cerita dengan maba lain juga. Hal negatifnya kami jadi cepat capek, badan pegal semua, belum lagi kalau kakak-kakaknya tidak peka kalau kami sudah lelah,” jelasnya.

Kania juga menambahkan bahwa kegiatan ospek ini cukup bermanfaat, namun bentakan-bentakan yang biasa dilakukan panitia dinilai kurang efektif. Maba cukup diberitahu dengan cara yang biasa saja. Mereka akan lebih senang dan menghargai panitia yang memberitahu mereka dengan cara yang halus dibanding dengan bentakan seperti itu.

Ia juga berpendapat bahwa ospek memang sudah seharusnya diselenggarakan. Namun sistem membariskan maba di tengah lapangan harus ditiadakan karena tidak mendidik dan malah melelahkan bagi para maba, “Khususnya bagi maba yang rentan sakit, kan kasihan,” ungkapnya.

Sementara,  Zulkisam Pramudia salah satu panitia PK2MABA FPIK UB, mengatakan bahwa pada dasarnya PK2MABA bertujuan untuk mengenalkan tentang kehidupan kampus. “Sebenarnya PK2MABA itu sendiri tujuan kegiatannya adalah kami (panitia-red) sebagai kakak memberitahu adik-adik (maba-red) seputar kehidupan kampus atau mendekatkan diri pada maba dengan cara memperkenalkan kehidupan kampus” jelas mahasiswa jurusan Manajemen dan Sumberdaya Perairan ini.

Zulkisam menambahkan, masih banyak maba yang memiliki pikiran bahwa PK2MABA hanya menjadi ajang bagi para senior untuk  mengerjai mereka. “Dan pola pikir itulah yang ingin kami ubah,” pungkasnya.(zia/ziz)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.