Mahasiswa Ingatkan Lagi Pemerintah Soal Asap
MALANG-KAV.10 Seluruh mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sumatera-Kalimantan-Malang Raya turun ke jalan dan menggelar aksi solidaritas Minggu pagi, (11/10) saat car free day depan museum Ijen Malang.
“Kita ini dari daerah yang terkena bencana. Sedikit rasa hati yang sangat sedih, melihat keadaan masyarakat disana jadi korban, malam tetap malam, siang jadi malam, tidak ada matahari,” ujar Herman Faisal Siregar, Koordinator aksi Aliansi Mahasiswa Se-Malang Raya Melawan Asap.
Aliansi menyampaikan lima tuntutan kepada pemerintah: meminta pemerintah untuk memberikan asuransi kesehatan tanpa syarat kepada korban asap pembakaran hutan, membenahi lahan-lahan gambut, serta menuntut tanggung jawab pemerintah yang dinilai lamban menangani masalah asap.
Aksi ini juga mendorong pemerintah untuk menindak tegas perusahaan pembakar lahan dan mencabut izinnya.
Ditengah riuhnya pengunjung yang sedang mengunjungi car free day, Faisal menilai masyarakat masih banyak yang peduli terhadap masalah asap ini.
“Saya lihat banyak kepedulian, dari penggalangan dana yang kita lakukan banyak yang memberi,” ungkap Faisal. Masalah asap kebakaran hutan yang tidak lekas selesai dan sudah menjadi isu nasional membuat aksi ini mampu menyita perhatian pengunjung.
Fajar, salah satu pengunjung car free day sepakat dengan aksi yang sedang digelar untuk melihat masalah asap sebagai masalah bersama, “Sebenernya sih bagus buat menyadarkan warga-warga yang belum tahu tentang keluarga kita yang lagi kena bencana di Sumatera dan Kalimantan,” ucap laki-laki yang juga Mahasiswa Universitas Negeri Malang ini.
Aksi ini dimotori rasa prihatin terhadap korban kabut asap yang terjadi di Riau. Dengan mengenakan pakaian serba hitam mereka melakukan long march, penggalangan dana dan pembacaan puisi.
Selain penggalangan dana, aksi yang digelar aliansi juga mengajak pengunjung di car free day untuk membubuhkan tanda tangannya yang nantinya akan dikirim ke Presiden Indonesia.(vna/ain/jes)