PKK-Maba Kedua FP angkat Tema Keagamaan
MALANG-KAV.10 Zaman harus menyesuaikan agama, bukan agama yang menyesuaikan zaman. Demikian kata Elmo Juanana, Ketua Unit Aktifitas Kerohanian Islam Universitas Brawijaya (UAKI UB).
Elmo, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa era modern sekarang ini, agama harus tetap didepankan agar tidak terjadi degradasi akhlak.
“Manusia modern lebih mengutamakan logika, agama tidak bisa dilogikakan,” katanya. Selain itu, dirinya menyebut UB bukanlah kampus yang agamis sehingga mahasiswanya perlu mempelajari agama sendiri.
Ditemui di tempat lain, Akhmad Khoirudin Ketua Pelaksana PKK-Maba FP menjelaskan dipilihnya religiusitas ini menjadi materi ini supaya mahasiswa lebih mengedepankan sifat religius.
“Saya suka mahasiswa yang menjadi aktivis, tapi agama juga penting soalnya,” tambahnya.
Pada Rabu lalu (2/9) telah diberikan materi tentang nasionalisme. Mahasiswa baru diharuskan untuk mencatat semua materi yang di berikan baik materi Ordik juga Ormawa. Selain mengenai religiusitas, materi yang diberikan hari ini diantaranta mengenai Uang Kuliah Tunggal, Etika, dan Motivasi.
Sementara itu, terjadi kesalahan pendataan mahasiswa baru FP. Sebelumnya diberitakan (Juros Edisi 2-red) bahwa Maba FP tahun ini sejumlah 1.168 mahasiswa, namun setelah direkap ulang ternyata jumlah tersebut berubah menjadi 1.202 Maba.
“Kemarin ada sedikit kekeliruan penghitungan, jadi itu penghitungan terakhir dari kami. Nanti akan kami update lagi.” Ungkap Dwi Retnoningsih Staf Wadek III FP.
Ia juga meluruskan mengenai mahasiswa yang masuk melalui Seleksi Alih Program(SAP). Mahasiswa tersebut juga diwajibkan mengikuti PKK-Maba, karena mereka juga membutuhkannya. selain itu, PKM atau Program Kreatifitas Mahasiswa masih merupakan rangkaian PKK-Maba yang diwajibkan untuk seluruh mahasiswa baru. Namun untuk mahasiswa baru SAP masih belum ditentukan. “Kalau PKM untuk SAP akan kita bahas lagi” pungkasnya.
Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKK-Maba) Fakultas Pertanian hari kedua kamis (3/9) mengangkat materi religiusitas atau keagamaan. Pemateri menjelaskan hubungan antara agama toleransi juga modernisme. (ziz/ard)