Satpam Bubarkan Nobar Alkinemokiye

0

Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Dianns FIA UB. (Dok. LPM Dianns)

Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Dianns FIA UB. (Dok. LPM Dianns)
Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Dianns FIA UB. (Dok. LPM Dianns)

Malang-Kav.10 Nobar dan bedah film Samin vs Semen dan Alkinemokiye di lantai 1 gedung Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) berakhir bubar, Jum’at (1/5). Pemateri diskusi yang hadir terpaksa pulang lebih awal. Beberapa satpam kampus datang meminta film dihentikan saat Alkinemokiye masih setengah jalan.
Suasana malam itu tampak tegang karena pihak panitia menginginkann nobar dilanjutkan. Mulanya, layar proyektor digulung setelah salah seorang satpam mengumumkan pembubaran. Panitia mencoba mempertahankannya. Untung saja tak terjadi kontak fisik antara mahasiswa dan satpam. “Mohon maaf, sesuai perjanjian, acara ini hanya sampai jam setengah sembilan malam,” ujarnya. Padahal,dari panitia menjadwalkan acara selesai pukul 21.00

Menyusul kemudian, Siti Marfuah, Kasubbag Rumah Tangga UB, berdiri di depan memberi alasan pembubaran. Dia menyebut ada kesalahan komunikasi antara panitia dalam menyampaikan perizinan. Izin sepenuhnya merupakan otoritas Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) karena LPM Dianns bernaung dibawahnya.
“Setelah saya konfirmasi ulang kepada Pak Puji, ternyata beliau tak tahu dengan acara ini. Kalian ini anak-anak saya, kalau sampai nanti bentrok fisik, kan eman,” ucapnya. Puji Kusmanto merupakan Kepala Bagian Tata Usaha FIA.

Nobar sendiri terlambat satu setengah jam dari jadwal awal pukul 18.00. Penyebabnya, LPM Dianns sedang bernegoisasi kepada pihak satpam yang berniat membatalkan acara karena tidak mengantongi izin dari dekanat fakultas.

Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Dianns selaku panitia sangat sulit memeroleh perizinan dari dekanat fakultas. Izin itu justru datang dari Rektorat melalui Siti Marfuah.
“Tanggal 13 April, kita sudah ajukan izin kepada rektorat dan mereka ACC. Setelah itu, kita lanjutkan algi ke subbag perlengkapan FIA dan sudah ACC. Kita yang belum hanya dana,” ujar Ichan, dari LPM Dianns.

Film Alkinemokiye berkisah tentang perjuangan buruh tambang Freeport di Papua. Terselip juga adegan yang menampakkan kekerasan militer kepada warga Papua. (eff)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.