Riri Riza : Ada Pertimbangan Membuat Film HAM
MALANG-KAV.10. Sutradara Film, Riri Riza, bersama seniman lainnya, hadir dalam peringatan sepuluh tahun kematian Munir di Omah Munir, Kota Batu, Minggu (7/9). Riri mengaku tertarik dengan sosok Munir, aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) yang meninggal dalam perjalanan ke Belanda, karena pemikiran dan keberaniannya.
Baginya, Munir merupakan tokoh penting dalam demokrasi yang memperjuangkan HAM. Sebagai sutradara film, Riri mengaku tertarik mengangkat film yang menceritakan perjalanan hidup Munir sebagai pejuang HAM.
Namun, dalam pembuatannya, perlu pertimbangan yang matang.Film semacam ini, menurutnya, kerap menghadapi beberapa hambatan. Film harus melewati badan sensor sebelum tayang di Bioskop. Belum lagi factor nature, yaitu biaya produksi film yang sangat mahal.
Riri juga memiliki pertimbangan dalam membuat film bertemakan HAM ini. Ada beberapa strategi guna mendatangkan banyak penonton . Dia ingin, nantinya, film tersebut mampu menjangaku seluruh masyarakat, bukan hanya pada aktivis saja. “Film bertemakan Munir tidak serta merta langsung menyinggung soal HAM,” katanya saat diwawancarai.
Produser film, Mira Lesmana menilai antusias masyarakat sangat minim menyaksikan film yang bertemakan HAM. “Masyarakat pengennya menonton film tersebut secara gratis,” katanya saat diskusi film di Omah Munir.
Film Gie yang diproduseri Mira merasakan minimnya antusias masyarakat tersebut. Film yang menhabiskan biaya kurang lebih 22 milyar rupiah tersebut hanya mendatangkan 300.000 dari target 600.000 penonton. “Kalau kita buat film dengan biaya murah, nanti penonton mengkritik kita karena hasilnya tidak maksimal,” ujar Mira. (eff)