Kedaulatan Rakyat Di Tangan Pemilu?
Oleh M.Iqbal Yunazwardi*
“Demokrasi tidak menjamin kesamaan kondisi – demokrasi hanya menjamin kesamaan kesempatan” (Irving Kristol)
Gelaran lima tahunan ajang praktek demokrasi terbesar di Indonesia dimulai. Semua kalangan mulai melaksanakan proses politik terhadap kewajiban menjadi warga negara yang baik. Demokrasi berjalan lancar dimana kuasa tertinggi rakyat atas negaranya terbukti benar, pemilu adalah salah satu bentuk kuasa tertinggi rakyat atas negaranya. Dimana rakyat akan memilih wakilnya di pemerintahan yang berfungsi untuk menjalankan roda pemerintahan dengan baik
Kedaulatan Rakyat juga diartikan sebagai kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat. Keterkaitan tersebut membuat sistem demokrasi membutuhkan rakyat sebagai aktor utama dalam perjalanannya. Tentunya masyarakat tidak hanya berbicara pemilu, rakyat juga harus berbicara tentang perjalanan demokrasi karena pembentukan sistem demokrasi dapat berjalan diawali oleh keputusan rakyat. Bentuk ini semua membuat jawaban “Ya” atas judul opini yang saya kemukakan , apabila semua kalimat yang saya tuliskan diatas dapat dilakukan di Indonesia.
Tapi pada dasarnya, sifat oportunistis dan pesimistis telah menggerogoti masyarakat Indonesia melihat, wakil-wakil rakyat yang mereka usung dengan penuh harapan telah mencederai kepercayaan. Kasus korupsi dan tindak kriminal lainnya membuat citra wakil rakyat terhadap para pemilihnya semakin turun dan membuat keputus asa-an atas demokrasi yang selama ini Ia jalankan.
Berbicara oportunis, tak salah untuk menyetujui quote tentang demokrasi yang dikumandangkan oleh Irving Kristol soal Oportunis masyarakat dalam demokrasi. Tentang sebuah kesempatan dengan alasan kondisi. Dimulailah pertanyaan, Dapatkah rakyat bisa berbicara kesejahteraan saat tujutan utama mereka adalah meraih kesempatan yang sama dengan orang-orang yang telah lebih dahulu berperan sebagai wakil rakyat?
Persamaan kesempatan tak bisa dianggap baik apabila tujuan kesempatan tersebut tidak digunakan untuk menyamakan kondisi rakyat di Indonesia. Kondisi stabil negara tidak bisa berjalan baik tentunya apabila tiap individu di suatu negara tidak bisa menyatukan pendapat untuk kesejahteraan Indonesia yang lebih baik.
Tapi apapun bentuk keraguan yang Saya lontarkan, rakyat Indonesia harus tetap bergerak untuk kesejahteraan Indonesia. Pemilu telah menyediakan ruang bagi warga negaranya yang sadar akan kepentingan Indonesia untuk mengeluarkan sedikit tenaga. Mendukung wakil rakyat yang sangat diharapkannya dapat memberikan perubahan Indonesia kedepannya untuk semakin lebih baik. Berlandaskan sila ke-empat pancasila, rakyat harus menjalankan pemilu tersebut dengan baik untuk menjamin implementasi kedaulatan rakyat menjadi nyata.
*Awak Kavling 10, Mahasiswa Hubungan Internasional UB 2012