Atasi Kemacetan, Dishub Wacanakan Rekayasa Lalu Lintas
MALANG-KAV.10 Banyaknya mahasiswa baru (Maba) yang diterima Universitas Brawijaya (UB) berdampak pada semakin padatnya lalu lintas di sekitar UB. Jalan Soekarno-Hatta (Suhat) yang merupakan salah satu akses masuk UB dari gerbang utarapun diduga menjadi salah satu penyebab akan diberlakukannya sistem satu arah ini. Kondisi kota Malang yang semakin sesak dengan kendaraan bermotor terutama roda dua menjadi salah satu penyebab lain akan diberlakukanya sistem tersebut.
Padatnya lalu lintas di jembatan Suhat membuat dinas perhubungan (Dishub) dan kepolisian kota Malang berencana menerapkan sistem satu arah. Pasalnya, Lalu lintas jalan yang bersilangan dengan jembatan Suhat sudah sangat rawan dilewati oleh truck dan bus. Andy, seorang petugas kepolisian ketika diwawancarai menuturkan “itu namanya rekayasa lalu lintas dalam rangka mengurai kemacetan di jalan Soekarno-Hatta, UB, dan sekitarnya.” Ia juga menjelaskan bahwa itu juga bertujuan mengurangi beban jembatan Suhat yang menurut para ahli sudah sangat rawan untuk dilewati kendaraan besar. Hal senada juga diutarakan oleh Abdul Kholik, seorang petugas dari Dishub kota Malang. “ini solusi mengurangi kemacetan yang ada di simpang tiga jembatan itu (Jembatan Suhat-red).”
Penerapan rekayasa lalu lintas tersebut tentu perlu persiapan. Petugas Dishub yang cukup ramah itu menuturkan bahwa untuk saat ini masih dalam rangka memasang rambu-rambu dan itu juga yang menjadi kendala utamanya. Sementara itu, polisi yang sering berjaga di pos polisi jembatan Suhat menjelaskan persiapan dari kepolisian sendiri sudah melakukan sosialisasi dengan menggunakan media massa, tetapi kendala yang masih menghalangi rekayasa lalu lintas ini adalah sarana dan prasarana yang diperlukan.
Rekayasa lalu lintas di UB menurut Dishub akan dibuat satu arah dari simpang tiga Dinoyo ke arah timur, dari ITN ke arah barat dan utaranya juga satu arah. Selain itu jalan Gajayana dan MT Haryono akan diutamakan untuk satu arah juga.
Mengenai waktu kapan akan diberlakukannya one way atau satu arah ini, baik Dishub maupun Kepolisian kota Malang masih belum bisa memberikan waktu pasti kapan akan diberlakukan. Bapak Kholik mengatakan “ntar sebelum diberlakukan, akan ada uji coba dulu selama satu bulan.” Sependapat dengan Dishub, kepolisian kota Malang juga membeberkan bahwa “nanti akan ada uji coba dulu selama satu bulan kalau wacana one way itu jadi diberlakukan.” (ijl/cha)