BEM Mendata, Mahasiswa Mencari Dana
MALANG-KAV.10 Pendaftaran ulang SNMPTN Undangan tidak hanya sekedar tentang calon mahasiswa baru yang berbondong-bondong regristrasi. Ternyata, hal ini dimanfaatkan oleh berbagai elemen mahasiswa untuk mencari dana atau sekedar mendata calon mahasiswa baru yang akan masuk ke Universitas Brawijaya. Pendaftaran ulang ini dilakukan 2 hari, yaitu pada tanggal 18-19 Juni.
Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) FISIP pun tidak ketinggalan memanfaatkan hari tersebut untuk berjualan. KMK FISIP berjualan nasi kuning, AQUA botol, soda dan siomay. Diakui oleh Beno Silalahi, Koordinator Fakultas KMK FISIP bahwa kegiatan jualan ini adalah untuk mencari dana acara Penyambutan Keluarga Baru KMK FISIP 2013. ‘’Karena kita bukan LSO (Lembaga Semi Otonom) dan ga dapat dana (dari dekanat-red), jadi dananya nyari sendiri,” ujar mahasiswa Ilmu Komunikasi tersebut. Kegiatan jualan kali ini juga ditujukan untuk menambah dana dari hasil penjualan rutin di fakultas setiap minggu saat jam kuliah.
Banyaknya orang yang berlalu lalang di sekitar Gedung Samantha Krida dipandang sebagai lokasi strategis untuk berjualan. Namun, tidak semuanya berjalan dengan lancar, mereka harus menguras energi yang sangat banyak untuk menghabiskan barang dagangannya dan bukan tidak mungkin mereka akan. Namun, Beno juga mengatakan walaupun kegiatan ini melelahkan namun berdampak baik bagi kebersamaan antar anggota. “Sukacitanya, jadi lebih merekatkan anggota,” jelas laki-laki berbaju merah ini.
Di sisi lain, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) pun memanfaatkan kegiatan ini untuk pendataan calon mahasiswa baru. Selain pendataan, BEM juga memberikan informasi kepada calon mahasiswa baru tentang UB ataupun hal-hal yang perlu diketahui oleh mahasiswa baru. Jadi, mereka bekerja ketika calon mahasiswa baru keluar dari Gedung Samantha Krida, pihak BEM langsung mengarahkan calon mahasiswa baru tersebut ke stand BEM Fakultas masing-masing. Pada kesempatan ini pula, BEM menyediakan advokasi untuk keluhan masalah Uang Kuliah Tunggal. “Ya, kita mengadvokasi maba (mahasiswa baru) yang ngerasa uang kuliahnya kemahalan,” ujar Nazala Ayunda, menteri advokasi BEM FISIP. (teo)